Tata Cara Sholat Idul Fitri Dan Idul Adha Yang Benar Dan Bacaannya Sesuai Sunnah

Tata Cara Sholat Idul Fitri Dan Idul Adha Yang Benar Dan Bacaannya Sesuai Sunnah Sholat idul adha sebenarnya sama saja dengan sholat idul fitri baik dalam waktu juga dalam pelaksanaannya, bisa dikerjakan sendiri bila sedang dalam keadaan madarat baik itu sakit atau sedang dalam perjalanan (kendaraan), dan yang lebih afdol adalah dikerjakan secara berjamaah.

Namun sholat sunnah idul adha ini berbeda dengan sholat sunnah lainnya seperti sholat tahajud dan sholat dhuha, yang mana sholat ini hanya dikerjakan satu tahun sekali setiap tanggal 10 bulan dzul hijjah setelah selesai mengerjakan puasa sunnah arofah tanggal 8 dan arwiyah tanggal 9, bahkan lebih bagusnya jika kita puasa selama 9 hari dari tanggal 1.

Banyak yang beranggapan bahwa lebaran ini hanya diperuntukan untuk yang pernah melaksanakan haji saja, karena berbarengan dengan waktu para jemaah haji yang ada di makkah sedang melaksanakan puncak haji. Namun sebenarnya lebaran inilah yang paling penting dibanding lebaran idul fitri, karena pada bulan ini terdapat sau sejarah yang sangat penting, yaitu pengorbanan nabi ibrahim.


Tata Cara Sholat Idul Adha Yang Benar Dan Bacaannya Sesuai Sunnah

Dan bagi yang belum mengetahui tata cara sholat nya dibawah ini kami sajikan tata cara sholat idul adha lengkap dengan bacaannya.

 Tata Cara Shalat 'Ied (Sholat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha)

1. Memulai dengan takbiratul ihrom, sebagaimana shalat-shalat lainnya.
2. Kemudian bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak tujuh kali takbir -selain takbiratul ihrom- sebelum memulai membaca Al Fatihah. Boleh mengangkat tangan ketika takbir-takbir tersebut sebagaimana yang dicontohkan oleh Ibnu ‘Umar. Ibnul Qayyim mengatakan, “Ibnu ‘Umar yang dikenal sangat meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa mengangkat tangannya dalam setiap takbir.”

Di antara takbir-takbir (takbir zawa-id) yang ada tadi tidak ada bacaan dzikir tertentu. Namun ada sebuah riwayat dari Ibnu Mas’ud, ia mengatakan, “Di antara tiap takbir, hendaklah menyanjung dan memuji Allah.” Syaikhul Islam mengatakan bahwa sebagian salaf di antara tiap takbir membaca bacaan berikut:

    سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ . اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي

    SUBHANALLAH WAL HAMDULILLAH WA  LAA ILAHA ILLALLAH WALLAHU AKBAR. ALLAHUMMAGHFIRLII WAR HAMNII

        Artinya :
        Maha suci Allah, segala pujian bagi-Nya, tidak ada sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku.


    Namun ingat sekali lagi, bacaannya tidak dibatasi dengan bacaan ini saja. Boleh juga membaca bacaan lainnya asalkan di dalamnya berisi pujian pada Allah Ta’ala.
3. Kemudian membaca Al Fatihah, dilanjutkan dengan membaca surat lainnya. Surat yang dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah surat Qaaf pada raka’at pertama dan surat Al Qomar pada raka’at kedua. Ada riwayat bahwa ‘Umar bin Al Khattab pernah menanyakan pada Waqid Al Laitsiy mengenai surat apa yang dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika shalat ‘Idul Adha dan ‘Idul Fithri. Ia pun menjawab

        “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca “Qaaf, wal qur’anil majiid” (surat Qaaf) dan “Iqtarobatis saa’atu wan syaqqol qomar” (surat Al Qomar).


    Boleh juga membaca surat Al A’laa pada raka’at pertama dan surat Al Ghosiyah pada raka’at kedua. Dan jika hari ‘ied jatuh pada hari Jum’at, dianjurkan pula membaca surat Al A’laa pada raka’at pertama dan surat Al Ghosiyah pada raka’at kedua, pada shalat ‘ied maupun shalat Jum’at. Dari An Nu’man bin Basyir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

        “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca dalam shalat ‘ied maupun shalat Jum’at “Sabbihisma robbikal a’la” (surat Al A’laa)dan “Hal ataka haditsul ghosiyah” (surat Al Ghosiyah).” An Nu’man bin Basyir mengatakan begitu pula ketika hari ‘ied bertepatan dengan hari Jum’at, beliau membaca kedua surat tersebut di masing-masing shalat.

 4. Setelah membaca surat, kemudian melakukan gerakan shalat seperti biasa (ruku, i’tidal, sujud, dst).
 5. Bertakbir ketika bangkit untuk mengerjakan raka’at kedua.
 6. Kemudian bertakbir (takbir zawa-id/tambahan) sebanyak lima kali takbir -selain takbir bangkit dari sujud- sebelum memulai membaca Al Fatihah.
 7. Kemudian membaca surat Al Fatihah dan surat lainnya sebagaimana yang telah disebutkan di atas.
 8. Mengerjakan gerakan lainnya hingga salam.

Lalu kemudian imam membacakan khutbah kepada seluruh jamaah, dan biasanya yang ada sangkutannya dengan sholat hari raya idul adha itu sendiri dan salah satunya dalah niat sholat idul adha dan tatacaranya., seperti arti dari idul adha, sejarah dan hikmah adanya sholat idul adha. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kita semua khusus nya bagi saya sendiri. Amiin